Cerita Dewasa - Susan dan Lidya Melepaskan Celana DalamnyaWidya berusia 22 tahun dengan ukuran payudara 36 dan tubuh yang ideal.  Dia masih berstatus mahasiswi di sebuah PTS di Yogyakarta. Sedangkan  Susan berusia 26 tahun dengan ukuran payudara 36 dan tubuh yang ideal.  Dia bekerja sebagai karyawan sebuah kantor swasta di Yogyakarta. Mereka  berdua tinggal di asrama putri tempat Ibu Anna di Yogyakarta bagian  utara.
Mereka berdua menjadi lesbian ketika suatu pagi berebutan kamar mandi.  Ada 2 kamar mandi di asrama yang berpenghuni cuma 4 orang. Satu kamar  mandi sedang dipakai orang. Sedangkan yang satu masih kosong. Secara  serempak mereka berdua sudah berada di depan kamar mandi.
"Aku tergesa-gesa," kata Widya.
"Aku juga tergesa-gesa," kata Susan.
Mereka terdiam beberapa saat sampai kedua mulut mereka serempak mengeluarkan suara.
"Sama-sama saja."
Mereka berdua langsung masuk ke kamar mandi dan Susan mengunci pintu kamar mandi tersebut.
"Tapi bagaimana caranya. Gayung cuma satu, sabun cuma satu, pasta gigi cuma satu," kata Susan.
"Iya. Dan juga aku malu kalau telanjang," kata Widya.
"Kalau itu tidak masalah. Kita saling membelakangi."
"Begini saja. Kamu dulu yang mandi. Aku gosok gigi dulu."
Kemudian Susan melepaskan seluruh pakaiannya dan menaruhnya di gantungan  di belakang pintu kamar mandi. Dan di belakangnya Widya berdiri  menunggu di pinggir bak mandi. Lalu mereka berputar haluan. Ganti Widya  yang melepaskan seluruh pakaiannya dan menaruhnya di gantungan di  belakang pintu kamar mandi. Kemudian dia menggosok giginya. Di  belakangnya Susan sedang mengguyur tubuhnya dengan air. Setelah cukup,  mereka berputar haluan kembali. Susan dengan membawa sabun berdiri  menghadap pintu. Sedangkan di belakangnya giliran Widya yang mengguyur  tubuhnya dengan air. Kemudian...
"San, sabunnya sudah?"
"Sudah. Ini," kata Susan sambil membalikkan tubuhnya yang penuh busa sabun.
Bersamaan dengan itu Widya juga membalikkan tubuhnya. Mereka kaget dan  serentak menutupi tubuh seadanya. Tangan kanan mereka menutupi kedua  payudara dan tangan kiri mereka menutupi kemaluan. "Aku sudah lihat  punyamu Wid. Buka saja. Kenapa ditutup?" Widya tidak membuka tangan  kanannya yang menutupi kedua payudaranya. Dibukanya tangan kirinya dan  dibukanya tangan kanan Susan yang menutupi kedua payudaranya. Susan diam  saja ketika Widya membelai payudara kirinya yang penuh busa sabun dan  meremasnya. Dipilinnya puting payudara Susan. Yang keluar dari mulutnya  hanya sebuah suara. "Aaahhh... aaahhh... aaahhh..." Setelah Widya puas  Susan berkata, "Punyamu aku sabuni ya?" Widya hanya mengangguk dan  membuka tangan kanannya yang masih menutupi kedua payudaranya.
Susan kemudian mengusapkan sabun yang sejak tadi dipegangnya ke payudara  kanan Widya dengan tangan kirinya. Tangan kanannya mengambil busa sabun  dari payudara kirinya sendiri dan diusapkan ke payudara kiri Widya.  Tidak lupa kedua puting Widya juga dipilin-pilin. Susan tidak hanya  menyabuni kedua payudara Widya. Seluruh tubuh Widya disabuninya dengan  usapan yangmenggairahkan sambil kedua payudaranya sendiri sesekali  disentuhkan ke tubuh Widya. "Ehmmm... ehmmm... ehmmm..." Ganti Widya  yang mengeluarkan suara dari mulutnya. Tubuh mereka berdua sudah penuh  dengan busa sabun. Susan dari belakang memeluk Widya dan kedua tangannya  bergerak ke seluruh tubuh Widya. Widya yang dipeluk tidak ingin  kenikmatan itu hanya milik Susan. Kedua tangannya juga bergerak ke  seluruh tubuh Susan. Dia berkata sambil mendesah, "San... tadi  sebetulnya kamu tidak usah membalik tubuhmu. Cukup aku saja. Jadi kita  tidak begini akhirnya."
"Maksudku juga begitu. Aku membalikkan tubuhku dengan harapan kamu tetap menghadap bak kamar mandi."
Kemudian sambil tetap dipeluk Susan, Widya membalikkan tubuhnya sehingga  kedua payudara mereka saling menempel. "Ouohhh..." Mereka berdua saling  menggesekkan kedua payudara mereka sampai akhirnya mereka berdua sadar  dengan apa yang terjadi dan serempak berkata, "Kita kan tergesa-gesa."  Mereka melepaskan pelukan dan karena Susan yang mendapatkan gayung lebih  dulu dia yang membilas tubuhnya. Widya tidak sabar dan merapatkan  tubuhnya ke tubuh Susan. Mereka berdua kembali terlena dengan keadaan  tubuh yang baru terkena satu guyuran air. Mereka berdua saling  membersihkan sisa busa sabun pada tubuh mereka berdua. Desahan-desahan  kenikmatan keluar dari mulut mereka berdua. "Ehmmm... ehmmm... ehmmm..."  Beberapa menit mereka saling membersihkan busa sabun sambil sesekali  tubuh mereka diguyur air. Setelah selesai mereka mengeringkan tubuh  mereka dengan handuk. Mereka keluar bersama-sama dan Widya berkata  kepada Susan, "San, nanti malam lagi ya?" Susan hanya mengangguk.
Dan tanpa menunggu malam ketika sore hari Widya selesai mandi, Widya  waktu itu berani hanya melilitkan handuk ke tubuhnya karena keadaan  asrama sedang sepi. Dia kaget melihat Susan sudah berada di dalam  kamarnya masih dengan memakai pakaian kerjanya. Dia hanya sebentar kaget  kemudian tersenyum. "Wid, aku sebetulnya mau menyusul kamu mandi.  Tetapi kamu mungkin tidak dengar. Jadi aku tunggu di sini." Widya  menghampiri Susan yang duduk di tepi tempat tidur dan duduk di  sampingnya. Dibelainya paha Susan yang tidak tertutupi rok mini yang  dipakainya.Kemudian, "Sebentar ya San. Aku pakai pakaian dulu." Widya  kemudian berdiri menghampiri lemari dan di depan lemari dia melepaskan  handuknya. Dia mencari-cari pakaian dari dalam lemari.
"Kamu menantang aku ya? Tidak usah pura-pura cari pakaian."
"Rupanya kamu tahu."
Widya kemudian membalikan tubuhnya dan dilihatnya Susan sedang  melepaskan BH-nya dan kemeja yang dipakainya hanya dilepaskan  kancingnya. Setelah BH Susan terlepas, dengan cepat kedua tangan Widya  melepaskan kemeja yang dipakai Susan sambil bibirnya mendarat di bibir  Susan. Mereka berciuman dan saling menjilat lidah. Kedua payudara mereka  saling menempel. Kedua puting payudara mereka saling digesekkan.  Kemudian Widya menghentikan ciumannya dan dia duduk bersimpuh di depan  Susan. Dibelainya paha Susan dengan kedua tangannya. Sedangkan Susan  menikmati remasan kedua tangannya pada kedua payudaranya. Kedua tangan  Widya lalu naik ke atas dan masuk ke dalam rok mini yang dipakai Susan.  Dia berusaha melepaskan celana dalam yang dipakai Susan. Berhasil.
Pada waktu yang sama Susan yang mengetahui Widya sedang berusaha  melepaskan celana dalamnya lalu menghentikan remasan pada kedua  payudaranya. Kedua tangannya melepaskan rok mini yang dipakainya.  Sekarang Susan sudah telanjang bulat. Widya kemudian membimbing Susan ke  tempat tidur. Dan mereka pun bercumbu dengan nikmatnya hingga fajar  menyingsing. Dan tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang sedang  mengamati percumbuan mereka...
TAMAT
 cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis,  cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokepCerita Dewasa - Susan dan Lidya Melepaskan Celana Dalamnya
 
foto bugil , foto telanjang , foto mesum , foto artis , foto sexy , foto skandal artis , cerita dewasa , cerita mesum , cerita sex , cerita seks , tante girang , abg hot , abg telanjang , abg mesum , mahasiwi telanjang bugil , prediksi togel hongkong hk , singapura sgp , taipei , laos , sidney
Judul : Cerita Dewasa - Susan dan Lidya Melepaskan Celana Dalamnya
Deskripsi : Cerita Dewasa - Susan dan Lidya Melepaskan Celana Dalamnya Widya berusia 22 tahun dengan ukuran payudara 36 dan tubuh yang ideal.  Dia masih...
 
Artikel Terkait